Masa yang dahu terasa panjang, kini telah berlalu cepat, menjelma kenangan. Tiga tahun, meski terbilang singkat, menyimpan sejuta cerita: senang, sedih, stres, dan tekanan, semuanya menjadi mosaik pelajaran berharga tentang kehidupan.
Masih terekam jelas dalam ingatan. Usai lulus dari SMPN 1 Barebbo, aku diselimuti keraguan dan ketakutan.
“Bisakah aku mempertahankan prestasi di SMA nanti?”
“Bisakah aku menjadi salah satu siswa terbaik di sana?”
“Bagaimana jika aku bertemu dengan orang-orang penuh ambisi dan aku kalah bersaing?”
Pertanyaan-pertanyaan itu terus berdengung di benak. Aku ragu. Aku takut. Bagaimana caraku menjaga kepercayaan dan harapan orang-orang yang selama ini mendukungku?
Namun, terlepas dari semua kekhawatiran, aku hanya ingin menjadi diriku sendiri. Tanpa menuntut pengakuan, aku berusaha sebaik mungkin. Dan kini, inilah aku.
Masa SMA yang kulalui, hampir sepenuhnya tentang perjuangan, terutama di organisasi dan ekstrakurikuler. Baru empat bulan menjadi siswa, aku diamanahkan sebagai Ketua Rohis Nurul 'Ilmi 2022/2023. Karena alasan tertentu, saat itu aku menjadi satu-satunya siswa kelas X yang menjabat sebagai ketua organisasi. Di tahun yang sama, aku juga bergabung menjadi anggota Pramuka Ambalan La Tenritta - I Mangkawani, serta menjadi bagian dari OSIS.
Tanggung jawab ini mengubahku. Aku belajar arti kepemimpinan, arti kebersamaan, belajar dari kesalahan, menyusun program, dan menghadapi konflik. Setahun berselang, amanah yang lebih besar datang, aku dipercaya menjadi Ketua OSIS 2023/2024. Bukan karena keberuntungan, melainkan karena kepercayaan, konsistensi, dan semangat kebersamaan yang tumbuh perlahan.
Dan hari itu pun tiba. Selasa, 6 Mei 2025, menjadi penanda berakhirnya masa putih abu-abu. Alhamdulillah, harapan-harapan masa lalu telah terjawab. Tak hanya menjadi Lulusan Terbaik II, tapi juga lulus secara batin. Atas rahmat dan bimbingan Allah SWT, aku menemukan jati diri. Aku mulai memahami esensi pendidikan dan menerima kelebihan serta kekurangan sebagai bagian dari keutuhan diri.
“Jangan jadikan pendidikan sekadar wadah untuk memasok kebutuhan industri. Pendidikan adalah proses penemuan jati diri, pembentukan kualitas individu agar siap menjalani misi hidup melalui bakat dan potensi yang tak dimiliki orang lain. Dari sinilah, manusia saling melengkapi.”
Teruntuk teman-temanku, terima kasih atas kisah indah dan dinamika persahabatan yang penuh warna. Terima kasih para guru hebat SMAGA, yang selalu menjadi cahaya dan penopang bagi setiap langkah kami. Terima kasih atas segalanya. Saya BANGGA menjadi bagian dari keluarga besar SMAN 3 Bone, sekolah luar biasa yang membentuk diriku hari ini.
Dariku untuk SMAN 3 Bone, 8 Mei 2025
Andi Muhammad Ghani Rahman
0 Komentar